Selasa, 29 November 2011

Perjalanan Hidup Manusia

Perjalanan Hidup Manusia
Manusia hidup dengan jalan hidupnya masing-masing. Ada yang kuliah, ada yang kerja, bahkan ada pula yang pengangguran. Ada yang kaya, ada yang sederhana, bahkan tidak sedikit pula mereka yang miskin. Jalan hidup memang merupakan kapasitas dan kadar kemampuan dari seorang hamba yang telah Allah berikan untuknya. Orang kaya di uji dengan kekayaannya, dan orang miskin di uji dengan kemiskinannya. Dengan segala perbedaan ujian itu, dapat dipastikan bahwa kapasitas dan kadar kemampuan seorang hamba pun juga berbeda-beda.
Banyak yang mengira bahwa menjadi kaya itu pasti menyenangkan. Tapi tak sedikit pula orang yang hartanya berlimpah justru kecemasannya berlebih dari orang yang kurang mampu. Cemas akan hartanya yang takut kehilangan, cemas akan kenikmatan duniawi yang dapat membuatnya lalai akan adanya Allah, dan cemas apabila dia mati nanti, dia akan meninggalkan hartanya yang tidak sedikit jumlahnya. Kecemasan-kecemasan seperti itulah yang akhirnya membuat banyak orang kaya menjadi stress.
Banyak, atau mungkin hampir semua orang yang kurang mampu, berharap bisa menjadi orang kaya. Bisa kerja, kuliah, mempunyai hand phone terbaru, memiliki banyak uang, selalu punya sepatu dan baju baru, dan segala kenikmatan-kenikmatan duniawi yang sebenarnya semua itu hanyalah teman sesaat kita di kala hidup di dunia ini. Setelah itu, tak dapat lagi mereka menemani kita di kehidupan selanjutnya. Hanyalah sebuah kain kafan berwarna putih, pakaian agung dari yang teragung, yang akan kita gunakan untuk menghadap Allah swt.
Jangan mengira memiliki semua kemewahan itu bisa membuat kita bahagia. Biasanya kemewahan itu hanyalah modal utama dari rasa keserakahan kita untuk memonopoli diri kita sendiri. SADARLAH! Mungkin semua itu bukan yang terbaik untuk kita. Bisa saja kemewahan itu akan membuat kita lupa akan adanya Allah, akan adanya alam akhirat, akan adanya surga dan neraka, sehingga kita lalai akan kewajiban-kewajiban kita sebagai umat Nabi Muhammad saw.
Jangan pernah mengutuk diri sendiri jika kita terlahir sebagai seorang yang tidak berada. Sebab bisa jadi, yang sedikit itu mungkin bisa membawa kita pada keberkahan, membawa kita pada kebaikan, dan membawa kita pada ketenangan. Bisa jadi yang sedikit itu adalah amal untuk kita sebagai hamba yang selalu berucap syukur pada Allah swt di setiap keadaan. Insya Allah.
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, Rasulullah bersabda kepada kami, sedang beliau adalah orang jujur dan terpercaya, "Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama empat puluh hari berupa nutfah (sperma) kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama waktu itu juga kemudian menjadi mudghah (segumpal daging) selama waktu itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh kepadanya dan mencatat empat perkara yang telah ditentukan yaitu rizki, ajal, amal perbuatan, dan sengsara atau bahagianya.
Maka demi Allah yang tiada Tuhan selainNya, sesungguhnya ada seseorang diantara kalian beramal dengan amalan penghuni surga, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan surga kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka ia pun masuk neraka.
Ada seseorang diantara kalian beramal dengan amalan penghuni neraka, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan neraka kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan penghuni surga, maka ia pun masuk surga"(HR. Bukhari dan Muslim)  (di unduh Tanggal 30 Desember 2011, http://www.dudung.net/artikel-islami/perjalanan-hidup-manusia.html)

tugas kewirausahaan mengenai hobi

Tulisan Tentang Hobi
Mengenai hobi seseorang terkadang ada kesamaan dan ada juga perbedaanya, mengenai hobi saya mungkin panjang kalau dijelaskan secara panjang lebar.
Pada waktu masih sekolah dasar SD saya hobi bermain sepak bola, belajar berternak ayam dan kambing, dan bermain apa saja yang dilakukan oleh anak-anak pada umumnya, pada saat sekolah smp masih hobi dalam olah raga sepak bola sampai lulus smp. Setelah masuk smk kegemaran bermain dalam bidang olah raga berganti yang tadinya bermain sepak bola,  dan akhirnya berganti menjadi voli dikarnakan sekolah melakukan olah raga bola voli setiap jam olah raga dan sampai akhirnya saya pun menyukai permainan voli.
Pada saat ini mengenai hobi saya mulai tak jelas karna bertambahnya umur dan tak disadari sudah mulai dewasa menuntut untuk bisa mengatur waktu yang sebaik-baiknya, namun terkadang masih ada keinginan untuk mengulang masa-masa sekolah yang meberi warna berbeda serta masih memiliki kebebasan yang tanpa aturan,  namun seiring dengan berjalanan waktu dan bertambahnya umur menuntut saya untuk bisa lebih maju dalam mencari ilmu, dari dulu yang saya malas untuk membaca namun sekarang sedikit demi sedikit mulai menyukai budaya membaca dan memberikan sedikit waktu buat belajar.
Terlepas dari semua itu pasti ada hobi yang bisa memberikan keseimbangan dalam hidup sehari-hari seperti mengisi dengan berbagai hal-hal positif jika memungkinkan atau dapat dilakukan pasti akan dijalankan seperti halnya: bermain sepak bola bisa dilakukan diarena bersama kawan-kawan, bermain sepeda motor seperti mengotak-atik sendiri dan memodif supaya lebih tampil beda, dan sangat senang melakukan perjalanan jauh atau touring dengan rombongan biker. Namun jika dalam sehari-hari tidak dapat melakukan kegiatan yang bersangkutan dengan hobi yang menyenangkan diri  karena masih menduduki bangku kuliah maka hobi-hobi tersebut tidak diharuskan, salah satu yang masih aktiv yaitu seperti nonton tv, mendengarkan lagu-lagu dan nyanyi-nyanyi ngak jelas kalau sedang banyak pikiran atau sedang galau, dan  menyempatkan olah raga seperti jalan-jalan pagi pada waktu hari libur. Namun terkadang saya mempunyai keinginan untuk berwirausaha kecil-kecilan agar mempunyai pemasukan sendiri dan bisa membantu biaya kuliah dll. Namun sampai saat ini belum menemukan keinginan untuk menjalankan usaha karna berhubungan dengan uang yang salah satunya buat modal usaha, disamping itu belum menemukan usaha apa yang cocok dan dapat menjadikan pengusaha yang sungguhan. Trimakasih,.

Kiat Sukses Modifikasi

Kiat Sukses Modifikasi


Sering kali seorang biker menyesal melakukan modifikasi hanya karena alasan sepele. “Udah keluar banyak duit kok masih ga sreg juga”. Ga sreg ya, karena model yang dinginkan masih kurang gahar, kurang dinamis, atau kurang kompak. Di sana sini terlihat masih jorok. Bisa juga perasaan seperti itu muncul karena motor masih belum enak dikendarai alias geyal-geyol ga karuan. Mungkin pula masih kurang airodinamis sesuai postur, atau berat ga kuat ngacir. Yang paling penting, modif yang dijalankan belum memenuhi unsur keamanan. Makin lama upaya perbaikan di sana-sini malah membuat kantong semakin cekak. Overbudjet dan paling parah, bosan sebelum proyek modif itu sendiri sempurna.
Ironis memang, modif yang tadinya diharapkan mendatangkan kepuasan dan kebanggaan kini justru mendatangkan rasa frustrasi dan malu. Belum lagi pengorbanan biaya, usaha, dan waktu yang tidak sedikit.
Seseorang bisa saja membuat garis besar modif yang diinginkan layaknya seorang arsitek merancang blue print sebuah rumah. Namun di luar perhitungan di atas kertas, realisasinya kadang-kadang harus meminta tambahan anggaran dan waktu yang tidak sedikit. Bagi seorang hobi modif dan modifikator handal, menganggurkan motor berminggu hingga berbulan-bulan adalah hal lazim. Dana dikeluarkan pun menjadi tak seberapa jika memang dibutuhkan. Namun bagi mereka yang menjadikan tunggangan sebagai aset kerja dan aset sosial, tentu akan sangat menyulitkan kehilangan tunggangan meski hanya untuk beberapa hari atau 2-3 minggu.
Cobalah memperhatikan kiat berikut:
1. Siapkan motor yang anda inginkan untuk dimodif. Sebaiknya pikir matang-matang bahwa motor tersebut sudah saatnya untuk dirombak. Layaknya gaya berpakaian anda, merombak motor pun akan mengeluarkan cukup banyak biaya. Motor yang benar-benar udah payah body dan kaki-kakinya sebaiknya memang diremajakan. Yang paling revolusioner adalah dengan mengubah kaki-kaki dan tampilan body secara keseluruhan. Namun apabila mesinnya yang payah, sebaiknya jangan. Nanti akan lebih merepotkan dan memalukan.
2. Tentukan ke arah mana konsep modif yang anda inginkan. Perjelas lebih dahulu fungsinya bagi anda. Konsep modif ini sebaiknya memang untuk tujuan tertentu. Jika untuk penggunaan harian, anda cukup memilih konsep modif minimalis. Salah satu yang paling jelas dari gaya ini adalah memperbaiki hal-hal yang anda rasakan tidak sempurna. Pada kasus motor laki non sportbike, Tiger misalnya, anda bisa memilih antara mengubah kaki-kaki atau mengubah bodi. Banyak yang menganggap bahwa Tiger adalah motor sempurna, namun minus beberapa detail. Dan yang mereka maksud adalah kaki-kaki.

3. Diskusikan dengan modifikator atau teman-teman anda mengenai konsep tersebut. Sesuaikan dengan budjet. Terutama sekali anda harus cerewet mengenai sejumlah detail.

4. Setelah memperoleh konsep awal, bawalah ke rumah untuk ditimbang-timbang. Jangan memutuskan di bengkel saat itu juga, karena psikologi anda tentu tertekan situasi dan bisa jadi anda overexcited (terlalu senang). 

Cara Mudah Memulai usaha

Sepuluh Cara Mudah Memulai usaha:
1.   Hobi, adalah cara paling mudah, enjoy dan anda lebih paham dengan bidang yang ditekuni. Contoh: bisnis bunga, bengkel, dan catering.
2.   Terdesak kebutuhan, seperti PHK, menganggur, bisnis lesu atau orang tua meninggal, sehingga terpaksa jualan pakaian, kue, koran, dll. Ini adalah cara yang sulit, tetapi dengan kerja keras, sukses adalah mungkin.
3.   Diajak teman, keluarga atau kolega untuk ikut MLM. Dengan modal relatif kecil dan sistem network yang baik, anda berpeluang untuk sukses.
4.   Inspirasi dari koran, TV, internet, obrolan teman kantor, rumpi-rumpi tetangga atau lagi jalan-jalan sore. Begitu anda melihat “WOW”, langsung anda sulit tidur untuk segera mewujudkan mimpi bisnis anda.
5.  Melanjutkan usaha keluarga, sehingga pada akhirnya dengan “tangan dingin” anda bisnis jadi lebih berkembang.
6.  Mengisi waktu luang, seperti pensiunan, penulis, dll, lalu membuka toko kelontong, counter voucher HP, refil aqua, dan usaha konsultan.
7.  Lihat peluang di tempat kerja, usaha teman, masalah yang berbau bisnis di sekitar rumah anda, seperti usaha laundry, rental PS, cleaning service, dll.
8.  Memanfaatkan ilmu dan skill anda, seperti usaha penerjemahan, konsultan properti,toko/service komputer dan bimbingan belajar.
9.  Ikut coaching, diklat, training, dan lokakarya, seperti sablon, elektronika dan salon.
10. Tiru bisnis di tempat kerja, lalu buka usaha serupa.

berwirausaha yang bagus

berwirausaha yang bagus
Entrepreneurship dianggap sebagai salah satu fungsi ekonomi karena dari semangat untuk berwirausaha hingga menjadi wirausaha baru kemudian menjadi wirausaha yang sesungguhnya sangat terkait dengan kontribusinya terhadap pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat. Selain entrepreneurship,


ada pula 
Intrapreneurship yakni suatu entrepreneurship yang selalu menekankan pengembangan sumber daya, yakni sumber daya dari dalam untuk memacu bisnis yang sukses (putting internal resources first).
Barangkali pengertian kedua ini jarang kita dengar, namun didalam prakteknya berada dalam lingkup kewirausahaan terutama yang menggerakkan sumber daya, sumber dana, dan sumber informasi dari lembaga perusahaan itu sendiri.

Kalau kewirausahaan itu merupakan sesuatu yang berproses, tentunya ada langkah-langkah strategis yang harus dimulai dari awal hingga menciptakan keberhasilan dalam bisnis. Lalu siapa yang akan menumbuhkan semangat berwirausaha itu, apakah pemerintah, atau iklim usaha atau pun peluang-peluang yang menarik dibandingkan menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan perusahaan dan sebagainya.

Hal inilah sepatutnya menjadi pemikiran kita bersama karena kita sangat menyadari bahwa lowongan untuk menjadi PNS, karyawan perusahaan BUMN, swasta sangatlah terbatas. Tiada jalan hidup mandiri dan berusaha sesuai kemampuan akan lebih realistik dari pada mengharapkan hujan di langit, air di tempayan ditumpahkan.

Angka kemiskinan dan pengangguran semakin membengkak akibat krisis ekonomi yang membawa bangsa ini dalam keterpurukan dalam derajat hidup. Kita sadar betul bahwa bangsa ini sudah miskin. Riau memiliki angka yang fantastis 43,8 persen penduduknya miskin. Apapun yang kita lakukan untuk menyerap angkatan kerja yang demikian besar selalu sulit direalisir.

Terlepas dari apakah wirausaha itu bawaan lahir atau bisa dipelajari, maka ada beberapa catatan penting yang menurut penulis perlu kita perhatikan. Pertama; memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana pentingnya berwirausaha itu, disamping menolong diri sendiri dapat membantu orang lain dalam menciptakan lapangan kerja baru dalam berbagai sektor.

Ini tentunya berkaitan dengan adanya pengetahuan (kognitif) yang dilakukan melalui proses pengajaran di Perguruan Tinggi (PT) sampai ke tingkat pelatihan keterampilan. Ironisnya, Perguruan Tinggi baru memulai hal ini, padahal output mereka tidak bisa direm dan terus membengkak yang berakhir dengan lahirnya Pengangguran Tingkat Tinggi (PTT), kalau sudah begini akan melahirkan beban baru bagi pemerintah termasuk kredibilitas PT itu sendiri.

Penulis juga tidak tahu persis berapa jumlah sarjana yang tidak mau menjadi PNS justru memilih mandiri untuk mengembangkan kemampuan ilmunya. Kedua; menciptakan iklim investasi yang kondusif baik dalam perizinan, informasi usaha, jaringan usaha dan sebagainya sehingga Wira Usaha Baru (WUB) dapat lahir setiap saat karena mampu membaca peluang yang muncul.

Dorongan ini harus lahir dari penguasa dan birokrat karena kalau kita sadar betapa sulitnya untuk memulai usaha karena banyaknya aturan yang harus dipenuhi, padahal WUB sangat mendukung fungsi ekonomi yang dimaksud. Sepertinya perlu kebijakan yang mendasar dan mereformasi pekerjaan dinas atau instansi yang terkait dengan bidang-bidang usaha kecil yang muncul di masyarakat.

Unit Pelayanan Terpadu (UPT) yang dimiliki oleh pemerintah selama ini hendaknya benar-benar berfungsi dan benar-benar mempunyai kebijakan untuk mempermudah, melayani kepentingan masyarakat dan menciptakan pendapatan baik pajak maupun retribusi untuk kesinambungan pembangunan.

Ketiga; memberikan pembinaan dan penyuluhan secara rutin dan kontinyu serta berkesinambungan dengan program yang jelas dan terencana dengan baik. Selama ini terkesan sulit menciptakan koordinasi yang baik antar sektor terkait baik dinas atau instansi, PT, LSM, tokoh masyarakat.

Barangkali masih banyak faktor lain yang perlu menjadi pemikiran kita bersama agar tenaga kerja, angka kerja, pengangguran termasuk masyarakat miskin yang ingin berusaha dan ketiadaan usaha patut kita simak secara seksama.
Betapa baiknya pun program pemerintah untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran termasuk PTT akan sulit dilaksanakan mengingat begitu banyak penduduk yang hidup dalam himpitan krisis yang berkepanjangan. Untuk itu upaya untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi semua kalangan adalah alternatif untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran. (Sumber = Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Bahana Mahasiswa )

Materi tentang Motivasi dan Berakhirnya Usaha

Materi tentang Motivasi dan Berakhirnya Usaha

Definisi Motivasi
Motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Motivasi menerangkan mengapa orang-orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Semakin wirausahawan mengerti perilaku anggota organisasi, semakin mampu mereka mempengaruhi perilaku tersebut dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Karena produktivitas dalam semua organisasi adalah hasil dari perilaku anggota organisasi, mempengaruhi perilaku ini adalah kunci bagi wirausahawan untuk meningkatkan produktivitas.

Model Motivasi
Berbagai model yang menguraikan bagai mana motivasi terjadi telah dikembangkan. Tiga dari model tersebut adalah: (1) model kebutuhan-tujuan, (2) model ekspektasi Vroom dan (3) model Porter-lawler.

Model Motivasi Kebutuhan-Tujuan
Model motivasi dan tujuan dimulai dengan perasaan kebutuhan individu. Kebutuhan ini kemudian ditransformasi menjadi perilaku yang diarahkan untuk mendukung pelaksanaan perilaku tujuan. Tujuan dari perilaku tujuan adalah untuk mengurangi kebutuhan yang dirasakan. Secara teoritis, perilaku mendukung tujuan dan perilaku tujuan berkelanjutan sampai kebutuhan yang dirasakan telah sangat berkurang.

Model Ekspektasi Motivasi Vroom
Pada kenyataannya, proses motivasi adalah situasi lebih rumit dibandingkan yang digambarkan oleh model motivasi kebutuhan-tujuan. Model ekspektasi Vroom mengatasi beberapa kerumitan tambahan. Seperti halnya dengan model kebutuhan-tujuan, model ekspektasi Vroom didasarkan pada premis bahwa kebutuhan yang dirasakan menyebabkan perilaku kemanusian. Akan tetapi, disamping itu model ekspektasi Vroom mengungkapkan isu kekuatan motivasi. Kekuatan motivasi adalah tingkatan keinginan individu untuk menjalankan suatu perilaku. Ketika keinginan meningkat atau menurun, kekuatan motivasi dikatakan berfluktuasi.

Model Motivasi Porter-Lawler
Porter dan Lawler telah mengembangkan suatu model motivasi yang menggambarkan uraian proses motivasi yang lebih lengkap dibandingkan model kebutuhan-tujuan atau model ekspektasi Vroom. Model motivasi Porter-Lawler ini konsisten dengan dua model sebelumnya dimana model ini menerima premis bahwa (1) kebutuhan yang dirasakan akan menyebabkan perilaku kemanusiaan; dan (2) usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tugas ditentukan oleh nilai balas jasa yang dirasakan yang dihasilkan dari suatu tugas dan probabilitas  bahwa balas jasa tersebut akan menjadi nyata.

Kebutuhan Kemanusiaan
Model motivasi yang dibahas sejauh ini menyatakan bahwa suatu pengertian mendalam motivasi didasarkan pada pengertian mendalam mengenai kebutuhan kemanusiaan. Terdapat beberapa buku bahwa orang-orang pada umumnya memiliki kebutuhan yang kuat untuk mendapatkan respek dari diri sendiri, dari orang lain, promosi, dan pertumbuhan psikologis. Beberapa teori telah dikembangkan untuk membantu wirausahawan lebih mengerti kebutuhan tersebut. Teori-teori tersebut adalah (1) Hirarki kebutuhan Maslow, (2) rangkaian kesatuan kedewsaan-ketidak dewasaan Argyris, dan (3) motif berprestasi McCleland.
 
Uraian Hirarki Kebutuhan
Maslow menyatakanbahwa manusia mempunyai lima kebutuhan dasar: (1) kebutuhan fisiologis, (2) Kebutuhan keamanan, (3) kebutuhan sosial, (4) kebutuhan penghargaan, dan (5) kebutuhan aktualisasi diri. Maslow berteori bahwa kelima kebutuhan dasar tersebut bisa disusun dalam suatu hirarki arti pentingnya atau urutan dimana individu biasanya akan bekerja keras untuk memuaskan kebutuhan tersebut.


Gambar Hirarki kebutuhan Maslow

o       Kebutuhan keamanan adl kebutuhan untuk menjauhkan diri mereka dari bahaya. Bahaya tersebut termasuk juga menghindari kecelakaan tubuh dan bencana ekonomi. Manajemen mungkin akan membantu karyawan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan melalui gaji yang dibayarkan pada karyawan.
o       Kebutuhan sosial termasuk juga keinginan untuk disayangi, kemitraan, dan persahabatan. Secara keseluruhan, kebutuhan tersebut mencerminkan keinginan individu untuk diterima oleh orang lain. Ketika kebutuhan tersebut terpenuhi, perilaku dialihkan pada pemenuhan kebutuhan penghargaan.
o       Kebutuhan harga diri kebutuhan penghargaan adalah keinginan individu untuk mendapat penghormatan dan biasanya dibagi menjadi dua kategori: (1) penghargaan diri dan (2) penghargaan pada orang lain. Sampai kebutuhan penghargaan terpenuhi, individu-individu akan terus termotivasi untuk berperilaku yang berhubungan.
o       Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri adl keinginan untuk memaksimumkan potensi yang dimiliki oleh individu. Contohnya, kepala sekolah SMA yang mencoba memuaskan kebutuhan aktualisasi diri akan bekerja keras menjadi kepala sekolah yang baik. Kebutuhan aktualisasi diri adalah tingkatan tertinggi dari hirarki kebutuhan Maslow.

MOTIVASI PRESTASI MCCLELLAND
Teori lain mengenai kebutuhan kemanusiaan dipusatkan pada kebutuhan untuk berprestasi. Teori ini yang terutama dipopulerkan oleh David Mccleland mendifinisikan kebutuhan berprestasi (need for achivement atau ach) sebagai keinginan untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih baik atau lebih efisien dibandingkan yang telah dikerjakan sebelumnya. Mccleland mengatakan bahwa pada beberapa orang bisnis kebutuhan untuk berprestasi demikian kuat sehingga ia lebih termotivasi dibandingkan upaya mencapai keuntungan. Untuk memaksimumkan kepuasannya, individu dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi cenderung menetapkan tujuan untuk diri mereka sendiri yang adalah merupakan tantangan tetapi bisa dicapai. Walaupun individu-individu tersebut tidak menghindari resiko sepenuhnya, mereka menilai resiko dengan sangat hati-hati. Individu yang termotivasi oleh keinginan berprestasi tidak inggin gagal dan akan menghindari tugas-tugas yang melibatkan terlalu banyak resiko. Individu  dengan keinginan yang rendah untuk berprestasi umumnya menghindari tantangan, tanggung jawab, dan resiko.

Memotivasi Anggota-anggota Organisasi
Orang-orang termotivasi atau menjalankan perilaku untuk memuaskan kebutuhan pribabi mereka. Oleh karena itu, dari sudut pandang manajerial, memotivasi anggota organisasi adalah proses memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan. Mereka sebagai hasil menjalankan perilaku produktif dalam organisasi. Memotivasi adalah satu dari empat aktivitas fungsi mempengaruhi yang saling berhubungan yang dilaksanakan oleh wirausahawan untuk menuntun perilaku anggota organisasi kearah pencapaian tujuan organisasional.


Modifikasi Perilaku
Teori modifikasi perilaku menyatakan bahwa jika seorang wirausahawan ingin memodifikasi perilaku bawahan, dia harus menjamin bahwa konsekuensi yang diinginkan terjadi sebagai akibat perilaku tersebut. Contoh, jika suatu aktivitas tertentu seperti karyawan tiba tepat pada waktunya secara positif dikuatkan, atau diberi penghargaan, probabilitas bahwa para karyawan akan tiba pada waktunya dengan frekuensi yang tinggi akan meningkat. Menurut modifikasi perilaku, penguatan positif dan penguatan negatif, keduanya adalah penghargaan yang meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku akan terus berkelanjutan. Penguatan positif (positif enforcement) adalah konsekuensi yang diininkan dari perilaku, sementara Penguatan negatif (negatif enforcement), adalah hilangnya konsekuensi yang tidak diinginkan dari perilaku.

Berakhirnya usaha
Kepailitan
Banyak usaha baru berakhir dengan kapailitan. Kegagalan ini tentunya sangat menyakitkan bagi para wirausahawan dan terlalu sering bahwa kegagalan tersebut seharusnya bisa dihindari dengan perhatian yang lebih besar pada faktor-faktor tertentu dalam operasi bisnis. Terdapat tiga alternatif bagi badan usaha yang berada pada posisi mendekati kepailitan atau pada posisi tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya. Tiga alternatif tersebut adalah (a) likuidasi, (b) reorganisasi, dan (c) perpanjangan waktu pembayaran.
a.                   Likuidasi
Kasus kepailitan paling ekstrim adalah ketika wirausahawan secara sukarela atau dengan berat hati harus melikuidasi semua aktivitas usaha yang tidak bisa dibebaskan. Jika wirausahawan mengisi petisi kepailitan secara sukarela, maka ventura wirausahawan tersebut dinyatakan pailit. Biasanya pengadilan akan meminta laporan pendapatan dan pengeluaran lancar.
b.                  Reorganisasi
Reorganisasi merupakan alternatif yang kurang ekstrim dalam kepailitan. Dalam situasi ini pengadilan memberikan waktu dan ”ruang bernafas” kepada usaha ventura untuk membayar hutang-hutangnya. Biasanya situasi ini terjadi karena usaha ventura mempunyai masalah dengan arus kas dan kreditor mulai menekan perusahaan dengan tuntutan hukum, dan lain-lain. Wirausahawan merasa bahwa dengan adanya perpanjangan waktu, bisnis akan bisa mempunyai solvabilitas dan likuiditas yang lebih tinggi untuk memenuhi kewajiban hutang-hutangnya.
c.                   Rencana Perpanjangan Waktu Pembayaran
Jika wirausahawan mempunyai pendapatan tetap, bisa dimungkinkan untuk mengajukan perpanjangan waktu pembayaran selama hutang-hutang yang tidak dijamin kurang dari misalnya 10 juta dan hutang-hutang yang dijamin kurang dari 35juta. Dengan ini wirausahawan membuat rencana pembayaran cicilan dari hutang yang belum dilunaskan. Jika disetujui oleh pengadilan, rencana tersebut mengikat kreditor bahwa jika mereka sebelumnya tidak menyetujui pembayaran secara cicilan.

STRATEGI SELAMA REORGANISASI
Biasanya reorganisasi membutuhkan waktu. Selama periode ini, wirausahawan bisa membuat rencana-rencana, menjual rencana pada kreditor yang dijamin, komunikasi dengan kelompok kreditor, dan menghindari penulisan cek yang tidak ada dananya.
Kunci untuk memperbesar proses kepailitan adalah mengikuti kreditor tentang bagaimana bisnis dijalankan dan menekankan arti penting dukungan kreditor selama proses. Perbaikan kredibilitas wirausahawan dengan kreditor akan membantu usaha ventura lepas dari kesulitan finansial tanpa tanda-tanda adanya kegagalan. Mencoba bertemu dengan kelompok kreditor biasanya menimbulkan keributan dan niat jahat. Kontak pertemuan langsung tersebut hendaknya dihindarkan.


MEMPERTAHANKAN OPERASI USAHA
Setiap wirausahawan yang memulai usaha hendaknya memperhatikan kesalahan dari orang lain, sebagaimana halnya dengan proses belajar. Terdapat persyaratan tertentu yang bisa membantu mempertahankan operasi usaha baru dan mengurangi resiko kegagalan. Kita tidak pernah bisa menjamin keberhasilan tetapi kita bisa belajar bagaimana menghindari kegagalan.
Faktor-faktor penting yang bisa mengurangi resiko kegagalan bisnis adalah sebagai berikut:
o       Menghindari optimisme yang berlebih-lebihan ketika bisnis menunjukan keberhasilannya.
o       Senantiasa membuat rencana-rencana pemasaran yang baik dengan tujuan yang jelas.
o       Membuat proyeksi arus kas yang baik dan menghindari kapitalisasi.
o       Selalu berada didepan dalam pasar.
o       Mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditekankan yang mungkin bisa menyebabkan perusahaan berada dalam bahaya.

TANDA-TANDA KEPAILITAN
Wirausaha hendaknya mengetahui tanda-tanda usaha dan lingkungan yang mungkin merupakan peringatan dini kesulitan. Sering wirausaha tidak menyadari apa yang terjadi dan tidak mau menerima hal yang tidak bisa dihindarkan. Beberapa peringatan dini yang merupakan tanda-tanda kepailitan adalah sebagai berikut:
a.       Kelalaian dalam manajemen keuangan, sehingga tak seorangpun yang bisa menjelaskan bagaimana uang dibelanjakan.
b.      Direktur tidak bisa mendokumentasikan dan menjelaskan transaksi-transaksi besar.
c.       Pelanggan diberikan potongan harga tinggi untuk mempercepat pembayaran karena arus kas yang buruk.
d.      kontrak yang diterima dibawah jumlah standar untuk menghasilkan kas.
e.       Bank meminta pelunasan hutang-hutangnya.
f.        Orang-orang penting dalam perusahaan meninggalkan perusahaan.
g.       Kurangnya bahan mentah untuk memenuhi pesanan.
h.       Pajak upah dan gaji tidak dibayarkan.
i.         Pemasok meminta pembayaran secara kontan.
j.        Meningkatnya keluhan pelanggan mengenai kualitas produk/jasa.

Memulai Usaha dari Awal Kembali
Kepailitan dan likuidasi bukanlah akhir dari segala-segalanya bagi wirausahawan. Sejarah menunjukan banyak wirausahawan yang mengalami kegagalan berkali-kali sebelum akhirnya berhasil.
Sesuai dengan karakteristik wirausahawan, kita tahu bahwa kemungkinan besar para wirausahawan akan memulai lagi usahanya bahkan sudah mengalami kegagalan. Para wirausahawan akan belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan, sehingga investor bisa melihat hal yang menguntungkan pada orang-orang yang sebelumya telah gagal, karena mereka menganggap dia tidak akan melakukan yang sama lagi.

SUKSES USAHA
Banyak usaha baru akan dialihkan kepada anggota keluarga. Jika tidak ada anggota keluarga yang tertarik pada usaha tersebut, penting bagi wirausahawan untuk menjual usahanya atau melatih seseorang dalam organisasi untuk mengambil alih.
Sumber dari: Wiratmo, Masyur. Kewirausahaan. Jakarta: Gunadarma

pengertian PKM

Pembelajaran tentang PKM
PKM merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.
PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa. PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan arif, mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni Pada awalnya, dikenal 5 (lima) jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu PKMPenelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), dan PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I). Dalam upaya mengefisiensikan proses penilaian dan penyediaan reviewer, maka seluruh usulan akan dikelompokkan ke dalam masing-masing bidang PKM yang dituju (-P, -T, -K, -M, KT). Selanjutnya setiap usulan dalam setiap bidang PKM dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yaitu:
o       Bidang Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi.
o       Bidang Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
o       Bidang MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, Matematika.
o       Bidang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi: Informatika, Teknik, Teknologi Pertanian.
o       Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi : Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
o       Bidang Humaniora, yang meliputi : Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra, Seni.
o       Bidang Pendidikan, yang meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah
Fakultas Kependidikan.


Gambar 1. Bidang PKM dan Muara Kegiatannya
Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta 2011. pedoman program kreativitas mahasiswa.