Reportase, Pengusaha Bengkel “Pard MotoR”
Meski pada saat ini jumlah bengkel motor sudah banyak bertebaran di sepanjang jalan, peluang di bisnis bengkel masih saja terbuka. Wajar saja,karena penjualan sepeda motor terus meningkat dari tahun ke tahun. Semakin banyaknya jumlah sepeda motor tentu semakin besar pasar bengkel sepeda motor.
Itulah sebabnya, Pardi mulyono berani mendirikan bengkel motor dan memperkerjakan 3 tenaga tambahan untuk mekanik untuk memenuhi banyaknya pelanggan yang membetulkan sepeda motor agar tidak da pengantrian terlalu lama.
Pengusaha yang telah bergelut selama ber tahun-tahun pada usaha bengkel sepeda motor ini pun menjanjikan kualitas bengkel ini tak kalah dengan bengkel resmi.
Bengkel ini di dirikan sejak tahun 99 dan pemiliknya bernama pardi mulyono yang berlokasi di depok, jalan jati no 34. pardi mempunyai 2 orang anak laki-laki dan perempuan.
ujarnya dari pardi mulyono "Saya ingin mengikis citra bengkel umum yang kumuh dan tak profesional,". Meski persaingan bisnis bengkel sepeda motor dan penjualan suku cadang sepeda motor kian ketat, pardi mulyono optimistis besarnya pemilik sepeda motor tak akan pernah membuat bisnis bengkel sepi. "Kami yakin, pengembangan konsep bengkel umum yang setara dengan kualitas bengkel resmi ini akan berjalan dengan baik ke depannya,"Alhasil, pria 33 tahun ini pun menargetkan pembukaan cabang lain lagi untuk mendirikan bengkel di jakarta.
Hanya saja, pardi mulyono menyediakan lahan seluas 75 m² sebagai lokasi bengkel. "Itu luas ideal untuk membuka bengkel dan penjualan sparepart sekaligus," jelasnya. Dalam hitungan pardi, pardi bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 1,5 juta per hari. Dengan pendapatan sebesar itu, pard motor yang di dirikan pardi diperkirakan bisa balik modal pada bulan ke-18 hingga ke-24 dan dapat membuka cabang baru lagi.
Salah satu cabang dari pard motor di semarang yang di pegang oleh adik kandung dari pardi yaitu bernama Hartati. bliau mengatakan, antusias masyarakat cukup besar di bengkel yang baru dia buka sebulan lalu. Dengan modal pertama untuk mendirikan bengkel ini adalah sebesar Rp 100 juta.
Meski terbilang baru, Hartati bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1 juta per hari. Ia pun memperkirakan, modalnya akan kembali dalam kurun waktu dua tahun mendatang. "Bahkan, kalau dilihat dari respons saat ini, modal saya bisa kembali dalam waktu lebih cepat lagi," ujarnya.
Dengan makin banyaknya populasi sepeda motor, hartati pun melihat prospek bengkel sepeda motornya cukup cerah. Padahal, Hartati membuka bengkelnya di gubug jawa tengah, yang bukan kota besar. Untuk bengkel pard motor ini buka setiap hari kecuali pada waktu perayaan hari-hari besar pasti bengkel akan tutup, bengkel ini mengalami penurunan usaha pada saat pendaftaran anak sekolah dan mengalami kenaikan pendapatan pada saat lebaran pada saat orang-orang akan melakukan perjalanan jauh atau mudik sampai-sampai bengkel kewalahan melayani pelanggan yang memperbaiki motor’y untuk perjalanan jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar